akhir - staroida

mata bulat itu menengadah , menghirup berjuta rasa yang
kini venus tahu...
sahabat bukan seseorang yang harusnya ia caci separah itu
tak dengan lantang ia tinggal disaat keduanya membutuhkan

" aku tak salah, mereka yang meninggalkanku." venus menunduk

angin mengalir, berhembus memelan

tangan venus meraih pena , mulai menaut legam

teruntuk cinta...

salah memang aku memilih

diantara kalian aku tak bisa hilang

bagaimana aku rasakan

kalian akan rasakan juga

tapi nanti, suatu saat dimana padang bintang sedang banjir

aku tak ingin perasaan kita hilang 

kawan yang baik tentu akan mengatakan kejujuran, bukan?

untukku ...

kupikir aku bukan kawan terbaik yang kalian miliki ...

tapi cukuplah ,

maaf sebelumnya takkan kutinggalkan

kini aku pergi ...

venus menggulung lembar kertas itu ,
memasukkan kedalam botol tembus pandang tersumbat karet hijau toski

untuk harapan yang takkan padam ,

orion ... centauri ....

(end-)

dalam rasa - staroida

bumi , bintang , langit
pikiran-pikiran hampa membuncah diantara relung langit-langit hati
" mungkin baru sekarang bagaimana aku mengenalnya , tapi.... sudahi sajakah ?"


" venus...
gadis itu terlalu rapuh untuk kutahu isi hatinya. aku hanya menghancurkannya setelah seseorang itu juga pergi. lalu bagaimana ?"


(cont-)

staroida - tak semudah itu

hei tunggu!

suaranya menggema di lorong kelas kosong.

aku berbalik.

orion berada disana

ada apa?

aku memang berbalik tapi tak berusaha menatap matanya seperti beberapa hari yg lalu.

kau masih marah padaku? aku minta maaf. memang tidak seharusnya aku mengatakan seperti apa yang tempo hari.

matanya menatapku. 

terlihat memohon,

tapi tuluskah?

aku tak beranggapan seperti itu.

hm... lalu hubungannya denganku apa? aku tak peduli.

berusaha menahan gejolak bodoh yang sampai saat ini ada ,

gawat !

aku hanya ingin minta maaf

katanya penuh penyesalan 

aku sudah memaafkanmu..

segera berbalik ,

tes! sebuah genangan air di pelupuk mata menetes 

venuss!

(cont-)

Staroida - hati yang mana ?

venus ,
kusebut diriku seperti itu .
bertemu di peraduan baru yang buatku hampa .
kala itu memang benar-benar tak terkondisikan baik .
entah memang karna telah terputus hubungan dengan centauri yang tak bisa disambung kembali .

hingga ,
tawaran senyum dari orion .
seulas senyum itu begitu mempesona .
bumerangkah ?
atau hanya perasaan bergemuruh seperti biasanya ?
ya...
kurasa mungkin ini berbeda .

orion ,
dia tertawa begitu aku membuat sebutan itu .
katanya ,
" bagaimana kau bisa samakan aku dengan sebuah bintang di langit ?
aku hanya manusia biasa ,
sama sepertimu ."
katanya lagi sambil membuat ulasan senyum kembali .

" bukan ,
kurasa kau pantas memiliki sebutan itu .
aku suka saja menyebutmu seperti itu ."
aku mencari konfrontasi lain .

orion kembali tertawa ,
" hei , venus sayang .
aku tak seperti yang kau bayangkan .
tak semudah apa yang kau anggap tentangku .
tak sebaik bagaimana aku memperlakukanmu .
banyak kelicikan yang belum kau tahu tentang aku ."

aku menengadah ,
" jika memang kau selicik itu .
kenapa kau beritahukan kelicikanmu seluruhnya ?
lalu kenapa jika kau begitu jahat ?
aku tak menganggap itu ."

orion mendekapku ,
" suatu saat nanti kau akan tahu jawabanya , venus . "

(cont)