Minggu, 03 April 2011

surat teruntuk : GAMMA


Gamma
Oleh : Nile
Dear Gamma…
Hai, cinta SMAku. Kurasa ini kali pertama kau buka surat bersampul ungu di sisi luar dari seorang gadis, bukan? Semoga saja begitu. Bukannya aku tak ingin kau menerima surat cinta dari gadis lain. Hanya saja, mungkin jika ini yang pertama aku akan menjadi sedikit istimewa.
Sudahkah kau makan?
Aku selalu ingat jika kau memiliki penyakit maag akut. Sedikit takut jika kau tiba-tiba ambruk ditengah-tengah pelajaran. Berbeda dengan aku yang mungkin cukup makan dua kali dalam sehari karna memang itu kebiasaanku dan lebih memilih mengudap makanan kecil ditengah kegiatan. Kau tak lupa makan, bukan? Semoga saja. Karna aku takkan sempat mengirim sebuah pesan singkat beralamatkan ponselmu tiap hari seperti dulu.
Kau sudah tidur?
Aku tersenyum melihat pesan yang kukirim. Mengapa? Karna setiap malam kau takkan membalas pesan singkat milikku. Hingga tepat tengah malam atau kurangnya kau baru membalasnya. Aku tahu, kau mungkin akan lebih memilih menyimpan tenaga untuk esok hari dan enggan membalas pesan singkatku. Aku maklum untuk itu, gamma.
Sudah pulang?
Kau sangat pintar, ya… aku sangat tahu itu. Lelaki yang sedang aku deskripsikan ini menginginkan untuk melanjutkan pendidikannya ke arah yang lebih baik. Benar kan, dokter? Hingga tiap hari, jadwal bimbingan belajar tak luput dari jadwal kegiatan yang kau lakukan tiap hari. Bahkan aku sedikit merasa timpang, apa benar aku menyukai seseorang sepertimu? Hei, kau berbeda 180 derajat dariku.
Ya sudahlah…
Aku tersenyum saat kau menemukan titik diam berupa tak ada bahan pembicaraan. Hingga aku mencoba keluar dari topik yang seharusnya sedang kau bicarakan agar kau berbicara. Ya… mungkin sedikit bodoh, untuk ini aku tak apalah.
Kalau bimbingan belajar yang semangat. Katanya jadi dokter gigi?
Ya Tuhan… mungkin kata-kata ini yang sedikit membuatku ingin menangis. Membaca pesan singkatmu berupa sederet kata penyemangat. Memang mungkin buat orang lain yang tak tahu maksud kata-kata ini akan menganggapnya ucapan semangat biasa, tapi untuk seseorang yang sering atau mudah depresi sepertiku ini. Ucapanmu benar-benar pemberi semangat.
Ya… beberapa kata. Cukup untuk sebuah penyemangat.
Kau tahu, gamma. Beberapa hal mungkin hanyalah hal tak penting bagimu yang kau lakukan untukku. Tapi bagiku, hal yang tak penting merupakan potongan bagaimana aku bisa menapak hari.
Aku tahu, aku yang menyukaimu. Aku tak menginginkan hal apapun. Cukup satu hal, buatlah dirimu senang. Satu hal yang mungkin aku ingin katakan.
Terima kasih untuk segala yang pernah kau utarakan. Tidak bagaimana aku memberikan respon yang telah kau berikan. Tapi bagaimana kau menerima caraku berpikir.

Untuk sebuah cinta,
Aquila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar