Rabu, 20 Januari 2010

semua yang aku pikirkan -- part1


Perasaan, masa lalu dan cinta


***bukan berarti apa2 aku menuliskan note ini, karena sesuatu pasti telah terpikir saad aku membuat tulisan ini***
Tentu saja !
Dulu kupikir saad persahabatan bisa dianggap segala-galanya, tanpa pikir panjang orang akan memilih persahabatan jika dihadapkan dengan pertanyaan,
Sahabat atau pacar ?
Termasukkah kalian juga ?
Kalau memang benar, berarti aku juga dulu seperti itu. Sama tak berbeda. Pasti dengan wajah innocent akan kujawab “ sahabat “ . itu pasti . apalagi kalau memang tak punya pacar . mereka yang diluar sana pasti akan jawab sama denganku 
Haha..
Sebetulnya aku sama sekali tak ingin berpanjang lebar dengan pemikiran bodohku saad ini. Dengan terlalu naif kukatakan panjang lebar. Padahal diriku sendiri saja tak akan berani katakan ini semua.

***perasaan***
Kupikirkan lagi…
Semua orang pasti punya ini (perasaan), namun kadar yang berada didalamnya seperti senang, sedih dan lainnya ada.
Kadang aku juga bingung, perbedaan apa yang mendasari perasaan dengan cinta?
Kurasa tak jauh berbeda. Tapi kata orang2 disekelilingku berbeda. Nah… lo ! bedanya apa coba ??
Ada yang tahu ? kalau tahu beritahu ya
(lewat email atau kontakku yang lain juga bisa ) : )

**masa lalu**
Aku punya banyak hal indah, menyedihkan hingga mengharukan yang selalu kuingat saad apapun juga. Sering kudengar dari orang2 tua (nggak sengaja nguping :p) kalo ,
“ jadikan masa lalu sebagai guru terbaik, bukan sebagai musuh bebuyutan”
Kalo nggak salah nguping sih gitu :D
Hahaha.. bagus ya ? nggak ada salahnya lho nguping. Tapi jangan sering . ntar pamali gitu kata orang sunda , hahah .

***cinta***
Halahalah ! nih topik kok selalu nampang di segala event yakk ?? nggak pegel napa yap ? hahah.. aneh nih akunya juga . masalahnya yang selalu jadi sorotan pasti ini juga . tag apa ya , teman ? terkadang semuanya itu perlulah.. (sama sekali nggak nyambung :p)

-bersambung-

1 komentar:

  1. Iya, masa lalu itu guru terbaik... tapi ada satu lagi, jgn cuma belajar dari masa lalu sendiri, belajar juga dari masa lalu orang lain...

    BalasHapus